Selasa, 23 Desember 2008

PRESS RELEASE : HASIL MUNAS PEPADI

Sebuah organisasi modern yang solid dan maju ditandai dengan kemampuan melaksanakan Anggaran Dasar dan Anggaran Rumah Tangga, kepemimpinan PEPADI yang berlangsung 5 Tahun sekali sesuai dengan amanat Anggaran Dasar perlu diselenggarakan Musyaarah Nasional (MUNAS) pada tanggal 16-17 Desember 2008.

Sebagai organisasi pedalangan yang menghimpun potensi Dalang dan seni pedalangan, PEPADI terus berusaha meningkatkan kemampuan dalam melaksanakan tugas untuk mencapai misi dengan melaksanakan program dan kegiatan-kegiatannya.

Pelestarian dan pengembangan seni pedalangan dan wayang selain menjadi tugas PEPADI, juga merupakan tanggungjawab dan peran serta segenap unsur masyarakat. Untuk itu suksesnya penyelenggaraan Munas PEPADI tahun 2008 ini perlu dukungan dan partisipasi dari berbagai pihak.

Pelaksanaan MUNAS yang berlangsung sejak kemarin (16 des 2008) hingga hari ini terasa sangat dinamis. Teristimewa saat pertangungjawaban ketua PEPADI periode 2003-2008 (Ekojipto) dapat menyajikan pertanggungjawaban dengan baik dan bisa diterima. Walaupun tentu saja ada catatan untuk perbaikan dimasa yang akan datang bagi Ketua terpilih.

Sidang hari pertama telah berhasil menggoolkan pertanggungjawaban ketua PEPADI, dengan demikian Ketua berstatus demisioner. Sementara pimpinan sidang secara kolektif dipilih dari peserta MUNAS terdiri dari:


  1. Bambang Murtiyoso.S.Kar.M.Hum. (Utusan Jawa Tengah)
  2. Drs.Jaryanto (Utusan dari Jawatimur)
  3. Amin Prabowo (Utusan Sumatera Selatan)
  4. Rusman Hadikusumo (Utusan Pepadi pusat)
  5. Sugiono (Utusan Sumatera Selatan)

Cara pimpinan sidang kolektif ini adalah tradisi baru yang menunjukan bahwa PEPADI sangat demokratis dan mengakomodir utusan-utusan dari daerah untuk memimpin sidang yang dapat menghasilkan program kerja. Dari hasil MUNAS hari kedua (17 Des 208) kedua kategori tersebut dapat diselesaikan dengan penuh antusias dan dinamis. Banyak pemikiran-pemikiran peserta dari daerah yang dapat melengkapi dan menyempurnakan program dimasa yang akan datang. Sebagai contoh adanya program workshop atau pelatihan yang harus menjangkau sampai ke daerah. Kedua mempertahankan festival Wayang Indonesia menjadi anggenda PEPADI minimal sekali dalam tiga tahun.

Peristiwa yang menegangkan adalah pemilihan Ketua PEPADI, dimana terjadi 2 kubu yang menghendaki Ketua lama diperpanjang mandatnya, sementara kubu kedua menghendaki adanya pergantian pimpinan. Titik perdebatan paling memanas adalah adanya perbedaan tafsir didalam memajukan PEPADI dimasa yang akan datang.

Setelah melalui pemilihan yang cukup memanas akhirnya sisepakati sistem pemilihan tertutup. Adapaun alasannya pemilihan seperti ini menjamin “demokratis”, menjaga kerahasiaan dan menghindari benturan phisisk yang mungkin terjadi pada sistem pemilihan terbuka seperti yang dilaksanakan pada pilkada-pilkada saat ini.

Adapun hasil akhir dari pemilihan KPU versi PEPADI maka pimpinan PEPADI terpilih periode 2008-2013 adalah Ekotjipto. Selanjutnya Ketua terpilih akan menjadi formatur dalam membentuk kepengurusan.

Tidak ada komentar: