Selasa, 23 Desember 2008

FESTIVAL WAYANG INDONESIA KE-II 2008

Festival Wayang Indonesia ke-II 2008 yang digelar pada bulan Desember di DI Jogyakarta merupakan puncak seluruh rangkaian kegiatan festival seni pedalangan Indonesia. Sebelumnya telah dilaksanakan festival seni pedalangan yang berjenjang dari tingkat kabupaten, tingkat propinsi, dan berujung di tingkat nasional.

Kegiatan ini diselenggarakan dengan tujuan untuk memotivasi dan menggerakan pergelaran wayang di daerah-daerah seluruh Indonesia, serta meningkatklan prestasi dalang dan seniman pedalangan. Apresiasi masyarakat diharapakan dapat meningkat melalui festival ini, utamanya generasi muda. Festival sekaligus menunjukkan bahwa seni pedalangan merupakan aset budaya bangsa Indonesia yang dapat dimanfaatkan untuk pembangunan budi pekerti bangsa.

Festival Wayang Indonesia 2008, diikuti oleh 16 dalang yang mewakili 16 provinsi. Wayang yang dipentaskan meliputi berbagai jenis wayang yang berkembang di masing-masing provinsi atara lain; Wayang Kulit Gaya Jawatimuran, Wayang Golek Sunda, Wayang Kulit Purwa Gaya Surakarta, Wayang Kulit Purwa Gaya Jogyakarya, Wayang Parwa Bali dan Wayang Sasak. Festival ini mempunyai kriteria pergelaran wayang yang ditampilkan adalah seni pedalangan yang berkembang dan digemari masyarakat luas.

Pendatang baru pada Festival kali ini adalah Wayang Kulit Jawatimuran, yang muncul pertama kali pada Festival Seni Pedalangan Indonesia yang pertama pada Desember 2005 di Jawa Timur sebagai pertunjukan exhibisi. Sebelumnya Wayang Jawatimuran belum dikenal secara luas, tetapi 3 tahun terakhir perkembangannya sangat mencengangkan, ditandai dengan frekwensi pentas yang sangat tinggi, dalang Jawatimuran berkembang pesat dengan masyarakat pendukungnya yang cukup luas meliputi wilayah Gerbang Kertasusila (Gersik, Jombang, Mojokerto, Surabaya, Sidoarjo, Lamongan).

Dalam festival ini juga turut menampilkan pergelaran exhibisi, antara lain: Pergelaran Wayang Kulit Palembang, Wayang Kulit Banjar, Wayang Kulit Betawi, Wayang Kulit Banyumasan. Diharapkan dengan pergelaran exhibisi ini dapat mengangkat, mendorong citra seni pedalangan yang belum berkembang dapat sejajar dengan seni pedalangan yang sudah berkembang; dan memotivasi sehingga semakin berkembang dan mengakar di masyarakat (Bambang. As).

Tidak ada komentar: